Jumat, 26 Februari 2010

Belajar Ilmu Al-Hikmah (season2)

Masalah tenaga dalam hikmah dipaparkan dibawah ini ialah penekanan pada kemampuan spesifik masing-masing akan didapat sebagai anugerah atas kapasitasnya sendiri namun sebagai target standarnya ialah sama halnya seperti pada penerapan latihan2 TD yg beraliran ilmu hikmah, ialah kemampuan untuk jaga diri dari perbuatan negatif external internal.

Masalah kemampuan-kemampuan yg lain aku sebut sebagai anugerah yg tdk sama hasilnya pada setiap org yg mengikuti sistem ini. ilmu hikmah ini sejarahnya jika dari khazanah Ilmu Hikmah timur tengah (khusus beladiri) ialah disampaikan awalnya oleh Syekh Ahmad Addrobi As Syafi`I program pelatihan dari saya ini akan memakan waktu latihan, minimal selama 7 hari berturut-turut, maximal 40 hari dan dalam satu hari itu dibagi dua saat latihan, yaitu pagi dan sore. setiap kali melatih dengan perkiraan waktu kurang lebih satu jam dan latihan ini anda lakukan di tempat kediaman anda sendiri..

Pernapasan Segitiga (Duduk)
Pernapasan Segitiga ini adalah gambaran dasar dari pernafasan segitiga pernafasan zikrullah secara Meditasi duduk gunanya sebagai pembangkit tenaga dalam sistem ilmu hikmah caranya:
1. Tarik nafas, dlm hati sambil baca HU ( tarik nafas dlm 5 hitungan )
2. Tahan nafas, dlm hati baca ALLAH-ALLAH.. ( tahan dlm 5 hitungan)
atau Ya Allah Ya Hayyu Ya Qoyyum Ya Azhim Ya Robbal `Alamin 5x
3. Keluar nafas, dlm hati baca ALLAAH (dalam 5 hitungan)

Jika melakukan cara ini dengan pernafasan segitiga maka tarik-tahan-keluar nafas harus sama hitungannya misal tarik nafas dalam hitungan 7 maka tahan jg dlm hitungan 7 dan keluar nafas juga dalam hitungan 7 sertiap tingkatan hitungan nafas, harus dilakukan selama 7 hari, barulah boleh naik 7 hari kedepannya dengan hitungan yang baru pada saat menahan nafas, diafragma perut harus dikencangkan sekuat mungkin, dan konsentrasi penekanan harus berada di titik yang terletak diatas pusar (ini untuk menghindari turun bero).

Budaya Ilmu Al-Hikmah (season1)

Awal perkembangan Budaya Al Hikmah di Indonesia dikenalkan pertama kali oleh para ulama Islam pada masyarakat Indonesia yang kemudian berkembang pada masa perjuangan mendapatkan Kemerdekaan saat itu. Ilmu Hikmah yang berkembang di Indonesia sangat banyak sekali ragam dan variasinya, yang mana hal tersebut bias terjadi karena seiring perkembangannya.

Ilmu Hikmah ini dipergunakan sebagai salah satu sarana untuk membela diri dari gangguan Internal maupun gangguan Eksternal. Baik itu berbentuk fisik maupun non-fisik. Selanjutnya dikarenakan dalam ke Ilmuan Hikmah ini terkait erat dengan adanya perkembangan batiniah dan religius orang yang mengamalkannya yang memungkinkan bagi orang tersebut untuk dapat berhubungan dengan alam yang lebih halus dan atau alam yang lebih tinggi, maka tidak jarang orang tersebut myang mengamalkannya miliki kemampuan yang tersendiri yang diperolehnya melalui suatu pengalama ruhaniah.

Tenaga dalam Hikmah ini memiliki kurikulum sendiri yang terdiri dari adanya Zikir yang harus di amalkan serta adanya teknik pernapasan dan jurus yang harus di lakukan yang akan di terangkan di dalam tulisan ini selanjutnya.masing masing perguruan Ilmu Hikmah memiliki teknik yang berbeda, walaupun sering kita lihat bahwa perbedaan tersebut hanyalah sedikit sekali. Hal tersebut bias terjadi karena adanya perbedaan pengalamaan ruhaniah yang di alami oleh para guru dari masingmasing perguruan tersebut.

Pembahasan Tenaga dalam hikmah dalam tulisan ini tentu saja tidaklah dapat merangkum dan menjelaskan semua hal mengenai tenaga Dalam Hikmah. Tetapi paling tidak semoga dapat memberi pengetahuan baru dan tambahan wawasan bagi kita semua mengenai salah satu khasanah budaya Islam Indonesia.

Kamis, 25 Februari 2010

Bali History


Bali, yang dengan tepat disebut Bali Anka artinya tempat lahir orang-orang kuat, pada sebuah prasasti Bali disebut dalam suatu naskah Tiongkok sebagai P'o-li. Dikatakan bahwa yang memerintah P'o-li adalah seorang raja dari keluarga Kaundinya, dan dinyatakan bahwa beliau mengirim perutusan-perutusan diplomatik ke Tiongkok pada triwulan abad keenam M.

Sanjaya, penulis prasasti Cangala di Jawa Tengah (732 M), diakui dalam karya Jawa-Kuno yang terakhir sebagai tokoh yang merebut Bali bersama-sama dengan wilayah-wilayah di seberang lautan lainnya. Sejak abad kedelapan atau kesembilan M, bekas-bekas Buddhisme diketemukan di tempat itu yang mungkin berasal dari Sumatera atau Jawa karena mungkin dengan adanya hubungan yang langsung dengan India.

Prasasti pertama yang diberi tanggal itu menyebut seorang raja yang bernama Ugrasena (915-942), yang hidup sezaman dengan Raja Sindhok di Jawa Timur. (Suatu prasasti lebih awal (914 M), menunjuk kepada Adhipati Sri Kesariwarma). Seperti dinyatakan oleh Prof. Dr. George Cedes, kita ketemukan dari catatan-catatan tsb suatu masyarakat Hindu-Bali, tidak sama seperti di Jawa, yang menganut Hinduisme dan Buddhisme bersama-sama, dan berbicara sebuah dialek yang khas Bali.

Pada pertengahan kedua abad kesepuluh, kita mendapatkan beberapa nama bangsawan yang bergelar Warmadewa. Kita mendapatkan nama seorang ratu yang bernama Subhadrikawarmadewi. Prasasti tahun-tahun 989-1022 menyebut


nama-nama Raja Udayana dan Ratu Mahendradatta. Ratu ini adalah seorang cucu buyut dari Sindok. Pernikahan ini, menyebabkan semakin mendalamnya penetrasi kebudayaan Jawa, terutama Tantrisme, ke pulau Bali, Airlangga adalah yang menyebabkan pernikahan.

Prof. Dr. F.D.K. Bosch. dari Kern Institute, mempunyai cerita yang aneh tentang pasangan bangsawan ini. Waktu berbicara mengenai persamaan yang sangat mirip antara perkembangan kebudayaan Kambudia dan Jawa pada acara peringatan 50 tahun berdirinya yayasan Ecole Francaise d'Extreme Orient tahun 1952, beliau mengatakan: "Ada alasan yang kuat untuk percaya bahwa Udayana Warman I dari Kambudia, yang memerintah relatif singkat, adalah pangeran yang sama dengan nama Udayana (di Bali dan Jawa) dan telah memainkan peranan penting sebagai ayah Airlangga yang termashur.


Kira-kira pada tahun 970, seorang puteri Kambudia, berduaan dengan Udayana, melarikan diri dari istana Kambudia, waktu masa-masa kesusahan perang penggantian raja. Puteri tsb menyelamatkan diri ke Tanah Jawa di mana seorang raja Kambuja yang amat terkenal, Jayawarman II, juga telah hidup dalam pengasingan sebelum beliau pulang kembali ke Kambuja.

Adalah waktu di Jawa bahwa pangeran Kambudia, Udayadityawarman menjadi dewasa dan pada usia 15 tahun beliau menikah dengan seorang puteri Jawa. Persekutuan Khmer-Jawa ini memperkuat posisi yang memerintah di Jawa, dan sekarang merebut Bali. Kemudian beliau mengangkat Pangeran Udayana (atau Udayaditya) dan mempelainya menjadi gubernur Bali. Sekitar tahun 1009, Udayaditya dengan bantuan orang-orang Jawa merebut tahta Kambudian.


Akan tapi beliau tidak dapat tetap berada di Jawa untuk hanya satu tahun saja, dan beliau dipaksa untuk kembali ke Bali, di mana beliau memerintah sebagai gubernur sampai tahun 1022. Adalah di Bali bahwa sekitar tahun 991 Airlangga lahir dan pada usia yang mdua menyeberang ke Jawa untuk menikah dengan puteri raja yang memerintah di Jawa Timur. Barangkali nama Airlangga berasal dari kisah hidup beliau. "Airlangga" artinya "ia yang menyeberang air - yaitu selat yang memisahkaan Bali dari Jawa. Airlangga, Beliau tampaknya, mewakilkan pemerintahan Bali, tempat beliau dilahirkan, kepada seorang wakil raja, Dharmawamsa Marakatapankaja, yang namanya tampak di prasasti-prasasti Bali selama tahun-tahun 1020-1025.

Selama tahun-tahun 1049-1077, prasasti-prasasti Bali menunjuk kepada 'anak wungsu,' misalnya balaputra (anak bungsu) - barangkali pamili dekat Airlangga. Suradhipa dan Jayasakti adalah nama-nama raja-raja yang tampil pada masa 1115-1150 M. Seratus tahun kemudian, Kertaanagara raja Singasari, setelah mengkonsolidasikan posisi beliau di Sumatera pindah ke Bali. Pada tahun 1284 beliau memenjarakan raja Bali. Orang Bali yang berani itu segera melepaskan kekuasaan Jawa.
www.iloveblue.com

Rabu, 17 Februari 2010

Om Swastiastu...



Leak adalah penyihir jahat. Le artinya penyihir dan ak artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda. Bila perlu ia juga dapat mengambil organ dari orang hidup.